Saturday, April 12, 2014

Lumpia Khas Semarang



Lumpia termasuk makanan legendaris di Semarang. Sudah ada sejak dulu, bahkan sejak kota Semarang baru berdiri. Lumpia pertama kali dibuat oleh orang Tionghoa. Sehingga rasa lumpia ini merupakan perpaduan antara Tionghoa dan Indonesia. Mungkin di kota lain banyak kita temukan pedagang lumpia. Namun untuk rasa jelas beda dengan lumpia khas Semarang. Biasanya lumpia yang kita temui menggunakan campuran wortel dan sayuran untuk isiannya, sedangkan lumpia Semarang menggunakan rebung muda. 

Pembuatan lumpia ini tidaklah mudah. Perlu teknik khusus untuk membuat rasa rebung ini menjadi gurih. Isi lumpia biasanya bervariasi. Selain itu ada tambahan ayam, telur, ikan atau udang untuk isinya. Namun bisa juga dicampur sesuai selera. Untuk kulitnya ada dua jenis yakni kulit basah atau kulit kering dan di goreng krispi. Lumpia biasanya disajikan dengan sambel tauco yang manis, acar timun dan cabe hijau kecil. 

Di Semarang sendiri ada beberapa jenis cita rasa lumpia dengan kekhasannya masing-masing. Jenis yang pertama adalah jenis lumpia yang dijual di Gang Lombok yang dibuat oleh Siem Swie Kiem, jenis yang kedua ada di Jalan Pemuda yang dibuat oleh Siem Swie Hie. Jenis yang ketiga ada di Jalan Mataram yang dibuat oleh almarhum Siem Hwa Nio. Ketiga jenis lumpia  ini sebenarnya masih dari generasi dan keluarga yang sama yaitu keluarga Siem Gwan Sing dan Tjoa Po Nio yang merupakan menantu dan putri tunggal pencipta lumpia khas Semarang yakni pasangan Tjoa Thay Yoe dan Wasih. Sehingga rasa dari ketiga jenis lumpia itu masih sangat asli dan klasik. 

Harga lumpia sendiri bermacam-macam. Untuk lumpia yang ada di Gang Lombok sedikit lebih mahal yaitu kurang lebih sekitar Rp 10.000 per biji. Sedangkan lumpia yang ada di Jalan Pemuda harganya kurang lebih sekitar Rp 8.000 per biji.  Adapun harga untuk lumpia yang lainnya juga bervariasi. Berkisar mulai dari Rp 7.000 sampai Rp 12.000 tergantung isi yang Anda pilih. Banyak pillihan bukan? Jadi mana nih jenis lumpia favorit Anda?

Sumber : utiket.com

No comments:

Post a Comment