Tentang Tangkuban Perahu
Gunung Tangkuban Perahu terletak sekitar 30 kilometer di utara kota Bandung, lebih tepatnya di daerah Lembang, sekitar 30 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor. Tangkuban Perahu memiliki udara yang sejuk dan sumber air panas di kaki gunungnya dengan ketinggian 2.084 meter. Udara yang sejuk, hamparan kebun teh, lembah dan tingginya pohon pinus akan menemani perjalananmu menuju gerbang Tangkuban Perahu, dengan tiket sebesar Rp. 13.000 per orang dan di tambah biaya parkir kendaraan, kamu sudah dapat menikmati keindahan dan kesejukan dari Tangkuban Perahu. Tangkuban Perahu merupakan gunung terbesar di daratan Parahyangan. Gunung ini di beri nama Tangkuban Perahu karena Bentuknya yang menyerupai Perahu terbalik.
Tangkuban perahu terkenal dengan kawahnya, ada dua jalan yang dapat dilalui untuk menuju kawah-kawah tersebut: Jalan pertama atau jalan lama dengan kondisi jalan yang lebih sulit dan biasanya di tutup setelah turun hujan karena di anggap membahayakan untuk dilalui dan jalan kedua adalah jalan baru yang sudah beraspal yang memudahkan kamu untuk sampai di kawah-kawah tersebut, pada sisi jalan yang berkelok-kelok di tumbuhi banyak bunga terompet dan pohon lainnya.
Ada tiga kawah terkenal di kawasan Tangkuban Perahu yang menarik untuk di kunjungi, yaitu:
1. Kawah Ratu:
Merupakan Kawah terbesar yang terdapat di kawasan Tangkuban Perahu, terdapat area parkir khusus bus sebelum sampai di Kawah Ratu. Perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan ELF jika kamu datang dengan menggunakan bus, namun jika kamu menggunakan kendaraan pribadi, kamu bisa langsung memarkirnya di seberang Kawah ini. Kawah Ratu terlihat dari atas dengan pembatas pagar di tepi-tepi kawahnya. Tanah di sekitar kawah umumnya berwarna putih dengan batu-batu belerang yang berwarna kuning, kamu juga bisa melihat secara menyeluruh Kawah Ratu jika mendaki ke daerah lebih tinggi.
Merupakan Kawah terbesar yang terdapat di kawasan Tangkuban Perahu, terdapat area parkir khusus bus sebelum sampai di Kawah Ratu. Perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan ELF jika kamu datang dengan menggunakan bus, namun jika kamu menggunakan kendaraan pribadi, kamu bisa langsung memarkirnya di seberang Kawah ini. Kawah Ratu terlihat dari atas dengan pembatas pagar di tepi-tepi kawahnya. Tanah di sekitar kawah umumnya berwarna putih dengan batu-batu belerang yang berwarna kuning, kamu juga bisa melihat secara menyeluruh Kawah Ratu jika mendaki ke daerah lebih tinggi.
Di kawasan ini juga terdapat toko-toko yang menawarkan berbagai souvenir dan aksesoris, ada pula warung kecil yang menyajikan makanan dan minuman hangat seperti bandrek dan kamu juga bisa berkuda untuk mengelilingi kawasan ini.
2. Kawah Upas:
Terletak di sebelah Kawah Ratu, bentuk Kawah upas lebih dangkal dan mendatar. Jalan untuk menuju Kawah Upas cukup berbahaya, kamu harus melewati jalan berpasir.
3. Kawah Domas:
Terletak di bawah Kawah Ratu, jika kamu datang melewati jalan baru maka kamu akan menemukan gerbang menuju Kawah Domas terlebih dahulu sebelum Kawah Ratu. Di Kawah Domas kamu bisa melihat lebih dekat area kawah, bahkan kamu juga bisa mencoba untuk merebus telur ke dalam kawah. Jika kamu ingin melihat Kawah Domas melewati jam 16.00, kamu harus menggunakan jasa pemandu.
Legenda Tangkuban Perahu
Tangkuban Perahu memiliki cerita yang melegenda, inti dari cerita Tangkuban Perahu adalah adanya seorang pemuda bernama Sangkuriang yang jatuh cinta dan ingin menikahi seorang wanita yang bernama Dayang Sumbi. Merekapun saling jatuh cinta, namun tak di sangka oleh Dayang Sumbi bahwa Sangkuriang adalah anak kandungnya yang dahulu pergi karena Dayang Sumbi marah, Sangkuriang membunuh anjing kesayangan mereka ketika gagal berburu rusa.
Mengetahui Sangkuriang adalah anak kandungnya Dayang Sumbi tidak mau menikah dengan Sangkuriang dan untk menolak lamaran dari Sangkuriang, Dayang Sumbi minta dibuatkan perahu beserta danaunya dalam waktu satu malam. Dengan dibantu para jin Sangkuriang pun mulai membuat Perahu tersebut, melihat Sangkuriang hampir menyelesaikan perahu tersebut Dayang Sumbi berniat untuk menggagalkannya.
Berkat doanya, ayam-ayam berkokok dan jin-jin yang tadinya membantu Sangkuriang pun berlarian ketakutan karena mereka pikir hari telah pagi, akibatnya syarat yang di minta Dayang Sumbi tidak berhasil di selesaikan oleh Sangkuriang. Sangkuriang pun marah besar dan menendang perahu buatannya, perahu tersebut jatuh tertelungkup dan terjadilah Gunung Tangkuban Perahu.
Maskapai terbang ke Bandung
Sumber : utiket.com
No comments:
Post a Comment