Mandala Airlines merupakan salah satu maskapai penerbangan komersial di Indonesia yang telah banyak menikmati pahit manis dunia penerbangan. Kiprahnya sendiri sudah dimulai sejak tahun 1969 tepatnya pada tanggal 17 April. PT. Mandala Airlines didirikan oleh Kolonel Sofkar, Mayjend Raden Soerjo, Adil Aljol, Mayor (AU) Soegandi Partosoegondo, Kasbi Indradjanoe dan Darwin Ramli. Berawal dari PT. Dharma Kencana Sakti yang merupakan salah satu lembaga komersial Yayasan Dharma Putra Kostrad, Mandala terus tumbuh menjadi salah satu maskapai penerbangan swasta pertama dan terbesar di Indonesia. Saat itu Mandala sudah berhasil menjangkau 20 rute kota besar di Indonesia. Bahkan di saat krisis ekonomi terjadi, Mandala bisa tetap berdiri.
Pada tahun 2002, Mandala Airlines berhasil memperoleh predikat The Most Potential Brand in Airlines Service dari Indonesia Best Brand Award. Pertengahan tahun 2006, Mandala dilirik oleh perusahaan Indigo Partner dan Cardig yang merupakan dua perusahaan yang telah berpengalaman dalam bidang transportasi udara. Tawaran tersebut mendapat tanggapan baik dari Mandala Airlines dengan harapan kedua perusahaan tersebut dapat mengukir brand-image yang lebih baik untuk menjawab tantangan industri maskapai di masa depan.
Tahun 2007, Mandala kian bersinar dengan memesan 30 pesawat Airbus dengan nilai sekitar 2,3 miliar dolar AS. Sejak saat itu Mandala tidak lagi menggunakan pesawat Boeing karena semua pesawatnya telah diganti dengan jenis Airbus terbaru. Mandala yang dikelola oleh jajaran manajemen yang berpengalam Internasional menjalin kerjasama dengan Singapore Airlines engineering untuk perawatan pesawat.
Tahun 2011 merupakan tahun yang berat untuk Mandala Airlines. Secara mengejutkan maskapai ini berhenti beroperasi karena terjebak hutang senilai Rp 800 miliar. Izin operasional Mandala Airlines pun dibekukan untuk sementara. Kemudian untuk menyelesaikan masalah tersebut, pihak Mandala membuat perjanjian dengan para kreditur tentang pengalihan hutang menjadi saham sehingga para kreditur menjadi pemilik sebagian saham Mandala. Sangat disayangkan mengingat reputasi maskapai ini yang hampir tanpa kendala beroperasi di Indonesia bahkan maskapai Mandala menjadi salah satu maskapai favorit para konsumen Indonesia.
Setelah sekian lama vakum akhirnya pada bulan April 2012, Mandala Airlines kembali beroperasi dengan kepemilikan saham oleh Tiger Airways Holding Limited sebesar 33% di PT. Mandala Airlines. Selain Tiger Airways, para kreditur Mandala juga mempunyai saham di PT. Mandala Airlines. Mandala Airlines yang saat ini berpartner dengan Tiger Airways semakin memperbaiki sistem layanan mereka. Meski tanpa gebrakan promo yang berlebihan, Mandala kian mendapatkan respon positif bagi para pengguna jasa penerbangan Indonesia.
Dengan konsep yang lebih segar dan slogan baru Mandala, yaitu Partner Airlines of Tiger Airways, bukan tidak mungkin nantinya Mandala menjadi maskapai udara nomor satu di Indonesia. Secara perlahan, Mandala mengembalikan kejayaan masa lalunya. Kini Mandala telah bangkit kembali dan senantiasa berkomitmen untuk terus menjaga prestasi pelayanan yang mumpuni. Walaupun kini Mandala Airlines yang telah 45 tahun berkiprah di dunia penerbangan di Indonesia telah berganti nama menjadi Tigerair Mandala, namun maskapai ini tetap mampu berlomba dengan maskapai lain dalam melayani pangsa pasar penerbangan di Indonesia.
Sumber : utiket.com
No comments:
Post a Comment